Keep It Simple Stupid

Keep It Simple Stupid. Hari ini saya ada keperluan untuk ke bank dan sebagai nasabah yang baik saya antri dengan tertib. Sekarang ini antrian di bank sudah tidak perlu lagi mengantri dengan berdiri, tapi sudah menggunakan perangkat lunak antrian yang terintegrasi, demikian ketika itu saya berfikir.

Sebagai seorang Software Developer, saat itu saya menerawang memikirkan logic programming dari perangkat lunak antrian ini. Saat sedang asik menerawang sampe njelimet-njelimet untuk membangun sebuah perangkat lunak antrian ini, tiba-tiba di layar antrian tertampang error popup sehingga memaksa sistem operasi untuk melakukan reboot, dan sistem operasi yang di gunakan adalah Windows XP.

Setelah reboot sistem operasi selesai, ternyata mangharuskan teller secara manual membuka kembali perangkat lunak antrian tersebut. Disini yang membuat saya kaget dan merasa ilmu yang selama ini saya miliki tidak ada apa-apa nya.

Yup, perangkat lunak yang digunakan adalah Ms.Power Point. Ternyata pihak bank, hanya membuat slide antrian dari nomer 1-100, jika antrian sudah mencapai 100 maka kembali lagi ke nomer 1. Semudah itu solusi yang di gunakan pihak bank. Disini yang membuat saya terpukul, ternyata sesuatu yang rumit bisa saja di kerjakan dengan solusi yang mudah. Keep It Simple Stupid.

Ah, saya terlalu malu kepada diri saya sendiri, ilmu ini belum ada apa-apanya. Andaikan solusi perangkat lunak yang saya terawang tadi saya tenderkan kepada pihak bank, pasti saya di tertawakan oleh mereka. Mereka bisa memberikan solusi dengan harga murah dan cara penggunaan yang sangat mudah di banding dengan solusi saya, yang pasti akan saya jual secara mahal dan pasti membutuhkan training untuk bisa menggunakan solusi tersebut.

Moral cerita ini adalah sebuah filosofi yang disebut KISS (Keep It Simple Stupid), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi daripada pada berfokus pada masalah.

So, Keep It Simple Stupid guys :)


Mau tau kisah berfikir sederhana yang lain? silahkan disimak di bawah, enjoy :)


1. Kotak Sabun

Salah satu dari kasus yang ada adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang. Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong.

Dengan segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut.

Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar
tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong. Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit.

Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan.


2. Nasa dan Pensil

Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar. Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat
temperatur mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius. Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ?. Mereka menggunakan pensil!.



3. Lift dan Cermin

Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang sejumlah pakar untuk men-solve. Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu hal, “Inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu”. Persoalan yang dikeluhkan bukanlah pada lift-nya. Pakar tadi hanya menyarankan untuk menginvestasikan kaca cermin di depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatiannya dari pekerjaan “menunggu” dan merasa “tidak menunggu lift”.